Kegiatan Guru tamu dari PT. MGM Semarang yang memproduksi sarung tangan di SMK Negeri 1 Purwojati dalam rangka persiapan Sekolah teaching Factory dengan Industri. Di SMK, teaching factory atau TEFA (Teaching Factory) mengacu pada model pembelajaran yang mensimulasikan lingkungan kerja industri nyata di dalam sekolah. Tujuannya adalah untuk memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan industri terkini.
Karakteristik utama TEFA di SMK:
Pembelajaran berbasis produksi: Siswa terlibat dalam kegiatan produksi barang atau jasa yang nyata, sesuai dengan program keahliannya. Hal ini berbeda dengan pembelajaran di kelas tradisional yang lebih fokus pada teori.
Penerapan standar industri: Proses pembelajaran di TEFA mengikuti standar dan prosedur yang berlaku di industri, sehingga siswa terbiasa dengan cara kerja yang profesional dan sesuai dengan ekspektasi dunia kerja.
Keterlibatan industri: TEFA umumnya menjalin kerjasama dengan perusahaan atau industri terkait, sehingga siswa dapat belajar dari praktisi industri dan bahkan mengerjakan proyek-proyek nyata yang berasal dari dunia kerja.
Fasilitas yang memadai: TEFA dilengkapi dengan peralatan dan infrastruktur yang menyerupai lingkungan kerja industri, sehingga siswa dapat belajar menggunakan teknologi dan peralatan yang sebenarnya.
Manfaat TEFA bagi SMK:
Meningkatkan kesiapan kerja siswa: Dengan pengalaman belajar yang lebih praktis dan realistis, siswa TEFA lebih siap untuk bekerja di industri setelah lulus.
Meningkatkan kualitas lulusan: TEFA membantu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
Meningkatkan kerjasama dengan industri: Kerjasama dengan industri melalui TEFA dapat membantu sekolah untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
Meningkatkan mutu pendidikan: Penerapan TEFA dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan di SMK secara keseluruhan.