Purwokerto, Oktober 2025 — Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, SMKN 1 Purwojati turut berpartisipasi dalam kegiatan Workshop Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang diselenggarakan di SMKN 1 Purwokerto. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan guru dan tenaga kependidikan dari berbagai SMK di wilayah Kabupaten Banyumas.
Workshop TPPK ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sekolah dalam melaksanakan pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kasus kekerasan, perundungan (bullying), maupun diskriminasi di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.
Dalam kegiatan tersebut, narasumber dari Dinas Pendidikan serta praktisi pendidikan memberikan materi tentang strategi membangun budaya positif, mekanisme penanganan kasus kekerasan, serta penguatan peran guru sebagai pelindung dan pembimbing siswa.
Perwakilan SMKN 1 Purwojati menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk diterapkan di lingkungan sekolah.
“Melalui pelatihan ini kami mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana membangun sistem sekolah yang aman dan inklusif. Setelah workshop, kami akan memperkuat peran TPPK di SMKN 1 Purwojati agar semua siswa merasa terlindungi dan dihargai,” ujar salah satu peserta.
Kepala SMKN 1 Purwojati, Bapak Gunarso, S.Pd., M.Pd., juga mendukung penuh kegiatan ini dan menegaskan komitmen sekolah untuk menolak segala bentuk kekerasan.
“Sekolah harus menjadi tempat yang ramah, aman, dan menyenangkan. Kami akan terus melakukan pembinaan dan sosialisasi agar budaya saling menghargai menjadi karakter utama warga sekolah,” ungkapnya.
Melalui partisipasi dalam Workshop TPPK ini, SMKN 1 Purwojati berharap dapat menjadi sekolah yang bebas dari bullying dan kekerasan, serta menjadi contoh penerapan lingkungan belajar yang berkarakter, empatik, dan berbudaya positif.