BUDAYA 5R SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
Oleh : Wahid Nugroho, S.Pd
Sebagai implementasi pelaksanaan sekolah pusat keunggulan, pada hari senin 9 oktober 2023 SMK Negeri 1 Purwojati melaksanakan In House Training (IHT) dengan tema 5R, Adapun dalam acara tersebut menghadirkan narasumber Sudito, S.Pd, dan Arie Pramudya, S.Pd dari SMK Aryasatya Patikraja.
Sekolah sebagai sarana belajar dan aktivitas siswa dalam rangka pembangunan attitude, knowledge, dan skill harus didukung dengan visi dan misi yang baik salah satunya menerapkan budaya 5R. 5R adalah budaya kerja yg membentuk perilaku individu untuk melatih pengaturan tempat kerja, menjadi tempat kerja yg lebih baik dan dilakukan secara kontinyu. Budaya 5R selalu diterapkan didalam dunia industry oleh karena itu budaya 5R harus dimulai dari sekolah. Dengan menerapkan budaya 5R maka dapat menambah value pada sekolah itu sendiri.
5 R itu sendiri terdiri dari RINGKAS ( Memilah barang yg diperlukan saja dengan barang yg sudah tidak diperlukan), RAPIH (Menyimpan, menempatkan, dan menata benda secara rapih dan menempatkan kembali ke tempatnya agar lebih mudah dalam mencarinya), RESIK (Membersihkan dan menjaga kebersihan di area kerja /Sekolah), RAWAT (Membuat suatu petunjuk menjaga dilaksanakanya 3R dengan aturan² agar tercapai lingkungan kerja (sekolah) yang rapih), RAJIN (Budaya melaksanakan 5R).
Menurut Arie Pramudiya, S.Pd selaku narasumber in house training, level 5R terdiri dari 5 level antara lain : 5R sebagai kegiatan bersih – bersih, memahami akronim 5R tetapi tidak paham maknanya, memahami akronim 5R paham maknanya , memahami makna 5R, melaksanakan, memahami abnormalitas, Budaya 5R menjadi Kaizen (Perbaikan berkelanjutan).
Dalam penerapan 5R hendaknya dilaksanakan secara kontinyu dan penuh komiten, karena sekolah jika tertata dengan baik agar menghasilkan karakter siswa yang baik.